Kumpulan Puisi Rindu Kangen Remaja

Kumpulan Puisi Rindu Kangen Remaja - Kumpulan Puisi Remaja Terbaru. Dalam mengungkapkan rasa cinta yang kita rasakan, kita dapat mengungkapkannya dengan puisi [baca : Cara Nembak Cewek].

Oke mari sejenak kita membaca puisi-puisi yang akan penulis tuliskan di sini. Kumpulan Puisi Rindu Kangen Remaja :


Saat ini hujan...

Hujan yang sangat lebat, terpancar kilatan petir dari jendela kamar, terdengar gemuruh suara di luar yang begitu dahsyat.

Saat ini hujan dan gelap. Tidak ada penerangan dan cahaya sedikit pun. Hanya kilatan petir serta sinar telepon genggam ini yang menerangi. Bukan mati listrik, tetapi memang sengaja dimatikan.

Gemuruh suara semakin kencang, sangat kencang, hingga merasa takut. Namun, rasa takut itu hilang dengan sebuah rasa.

Rasa rindu...

Saat ini hujan dan sendu. Ya, rasa sendu, lalu muncul lah rasa rindu.

Kerinduan memang selalu datang di tengah kesenduan. Selalu begitu, mengapa? karena sendiri, tak ada yang menemani, sepi, kemudian hadir si pengoyak hati, yaitu RINDU.

Rindu dan sendu...

Datang beriringan, muncul bersamaan, hadir berbarengan, serta pulang bergandengan. Bersama selamanya.

Selalu merasa rindu jika sendu menghampiriku...


Pernah kukenal baik rasa bahagia itu,
tatkala tunas mulai tumbuh di tepi batu
seribu daun yang mekar,
bermandi embun terhangatkan mentari

Semoga masih ada,
yang ingin bertutur kata tentang bahagia,
saat musim semi mengetuk jendela kaca,
sehingga tiada sesiapa yang terantuk luka

Dan,
Manakala daun-daun bermekaran sepanjang jalan,
Kala bebunga telah merekah,
anginpun sibuk menghirupkan aroma cinta,
yang tercium dari napas benang sari dan putiknya

Pernah kureguk rasa getir itu,
tatkala tunasku mulai layu di hempas waktu
seribu daun yang terkapar,
terbakar oleh sengatan sang mentari

Semoga masih ada,
yang ingin bertegur sapa dengan tawa,
saat musim gugur mengetuk beranda pintu,
Biarpun lidah telah beku berdansa dengan kata,

Dan, Manakala daun-daun mulai tercerai dari dekapan dahan,
Kala tangkainya tak lagi hangat memeluknya,
anginpun sibuk membisikkan rayuannya,
hingga ranting-rantingpun terbuai diayunnya


Rinduku padamu….bertambah subur bagai tanah yang diguyur hujan

Rinduku padamu….terus bermekaran bagai bunga di musim semi

Rinduku padamu….takkan hilang seperti matahari yang terus bersinar

Rinduku padamu….terpatri indah direlung hati

Karena....rinduku padamu memberi jawaban
akan sebuah makna cinta sejati…
Rindu ku Padamu ....Bagai Bulan Tak Bertemu MataHari
Rindu ku Padamu ....Seolah-olah air yang mengalir yang tak ada hentinya..
karena ..rinduku pada mu melebihi akan cinta kpd air yang dingin akan panas nya di siang hari..


Saat pertama bibir ini menyebut nama Mu...
ada sesuatu yang kembali mengisi kekosongan hati ini,
ada kerinduan untuk bersamaMu..
kemana aku selama ini,kemana cintaku pada Mu pergi..
sedangkan Engkau begitu dekat,setia menemaniku selalu berada disisiku,
tak pernah sedetikpun Engkau meninggalkanku

saat dahi ini menyentuh sajadah ada setetes air keluar dari mata ini...
'kenapa aku meninggalkan Mu, kenapa aku melalaikan-Mu,
kenapa aku menghilangkan cintaku pada -Mu....."

saat kutengadahkan tanganku...aku sedih aku rindu
aku kangen pada - Mu..aku ingin kembali sempurna pada-Mu..
akankah Engkau ma'afkan salahku duhai kekasihku...
akankah Engkau ampuni semua kesalahanku..
akankah Engkau jadikan aku kembali menjadi kekasih-MU..
Engkau sayangi Engkau beri rahmat dan ridho'

Rindunya hati ini untuk kembali pada-Mu.........


Dan malamku, adalah malam-malam yang penuh gemerlap bintang. Ketika rindu nyanyikan alunan khas, yang telah lama dikenali oleh jiwa. Dan rinduku kini, entah sudah sedalam ukuran apa. Tetap saja, malam-malamku, adalah malam-malam yang akan ku hadirkan gemintang. Karena ini malamku, karena ini milikku, dan karena ini yang ada padaku.

Aku, malamku dan rinduku. Disini. Tak kusesali. Tak kukesali. Tak kutangisi. Tak kukeluhi. Tak kusedihi. Tak kuratapi.

Jika senyum adalah kamuflase, maka tak juga akan kusenyumi.

Mungkin aku terluka. Harusnya aku sedih, mestinya aku menangis. Namun, tak kan kulakukan. Sebab, gemintang di malamku, telah bersinar memberi pelipur lara. Melesatkan pandanganku, pada cahaya keindahan.

Aku, malamku dan rinduku. Biar terpagut mesra pada kerlipan sinarnya. Hingga yang kurasai, semuanya tetap indah. Indah, seindah hidupku dari sudut pandang tak biasa.


Memandang langit malam gemawan

senyum rembulan masihlah kemilau

Langit yang sama bermasa yang lalu

Mencurah, menuang berjuta rindu

Nun di ufuk Timur.......

Lantunan adzan memecah shubuh

Bertitisan basah wudhu, gemintang di wajah santri

Meluruh hati di alunan ayat suci

Berbaris kokoh, merunduk tawadhu menghadap Ilahi

Satu satu merapih antri

Rindukan berkah kan mencurah hari

Mencium rahmat di telapak Sang Guru

Kiranya ridha Tuhan berkenan menghampiri

Cahaya dhuha selalu meneduh

Hafidz-kan ayat dan kitab memakmur waktu

Menyulam fikrah, membangun baitul makmur

Mereguk faham dari telaga ilmu


Rasa dibimbing Qalbu dituntun

Agar mengenal berkelindannya Nur

Di sukma yang terpimpin

Menjadi hamba yang arifin

Duhai indah pelangi kota santri

siangnya teduh malamnya bersinar

Tawa dan canda bolehlah saja

Asalkan sadar ingatkan batas

Jika tiba senja jemputkan malam

Ramai jama'ah melingkar Masjid

Mendengung lebah suara wirid

Tahmid dan tasbih berganti ganti

Menisik Isya' merajut dini hari

Berkelun khidmat mendengar taujih sang Kyai

Terbata-bata menelisik khilaf diri

Terisak-isak mengenang dosa tak bertepi

Duhai betapa lemah diri

Rindukan suasana indah nostalgi

Bersama saudara mencari jati diri dan mengaji

Menemu sesungguh hidup bertentram hati

Tuhan....

Rinduku ini....

tak bertepi...


rasa CINTA memang tak kan selalu BAHAGIA

rasa RINDU juga tak selamanya berbuah SENDU

tapi saat RINDUku akan CINTA

ku tak tahu harus berbuat apa

karena ku tak tahu akan hadirnya

kapan…? dimana…? dan pada siapa…?

karena CINTA

ku rasakan hanya membuat LUKA

hanya membuat NESTAPA

apakah tanpa CINTA…?

hidup menjadi tak punya harga…?

atau dunia akan terasa hampa…?

memang CINTA hanya membuat sebuah DILEMA


Aku lantunkan rinduku….

Melalui dawai-dawai gitar yang kupetik

Pada malam-malam sepi menyayat…

Melalui rangkai aksara yang ku ukir

dalam damba akan hadirmu

Melalui setiap desah nafas yang kuhembuskan

saat aku merindumu


berdiri aku disingasana malam
dengan berteman bintang bintang yang bertebaran
ketika rinduku bertasbih dikeheningan
yang kupegang dengan kekuatan iman
bersama pancaran cahaya Sang Maha Rahman
dalam cumbu tadharus Al-Qur'an
kuterbawa dalam kalimah syahdu yang menyejukkan
derai airmataku penuh kesyukuran
kenikmatan itu benar benar tak kuasa aku uraikan

ketika rinduku bertasbih dalam senandung jiwa
yang meruntun hiba
menghapus sepi hatiku nan hampa
berada dimahligai impian yang nyata
dalam dekapan-Mu selamanya
kutemukan keindahan dalam makna
yang mengalir deras dalam do'a
membelaiku penuh cinta
sungguh damai tiada terkira saat sujud menghamba
begitu terasa keindahan syurga

ketika rinduku bertasbih pada hati
memberi kehangatan pada diri
semilir angin pun ikut mengurai makna dibilah hati ini
dan mengukir jambangan rindu bunga melati
yang tak layu dalam penjagaan-Mu ya Illahi
keindahannya begitu suci pada seraut hati
yang telah Kau ukiri
untuk merindui-Mu selalu Duhai Kekasih Sejati

ketika rinduku bertasbih
diantara butiran tasbih
aku berucap lirih
TERIMAKASIH
cukup kemuliaan dan kebahagiaanku menjadi hamba-Mu duhai Sang Maha Pengasih


Allahku.. Ya Tuhanku..
Telah kuisi malam-malamku dengan risauku
Gelisah tak menentu karena rindu yang menderu
Rasa itu..
Takkan lenyap hingga aku bisa berjumpa dengan-Mu

Di setiap malam nan syahdu
Dalam hening di malam sunyi
Dalam dingin air yang mengigil
Dalam Remang cahaya yang memandu

Allahku.. Ya Tuhanku..
Aku bersimpuh luruh mengungkapkan kerinduanku pada-Mu
Tenggelam dalam airmata tobatku
Tenggelam dalam nikmat Cinta-Mu

Rasa itu..
Begitu indah saat hanya berdua dengan-Mu
Takkan pernah tergantikan oleh nikmat apapun di dunia
Pun oleh belaian lembut kekasihku
Tak jua oleh mimpi-mimpi indah di kasur beludruku

Allahku ..Ya Tuhanku
Airmata itu..yang mengucur deras di malam ini
Dan setiap malam di sisa umurku
Ini adalah nikmat yang tertinggi

Kuharap kelak kan menaungi
Saat di padang mahsyar panas meradangi
Kuharap kelak kan membakar
Saat api neraka menyala sangar

Allahku.. Ya Tuhanku
Aku kan selalu merindumu..
Setiap saat dan setiap waktu
Lebih rindu
Dibanding rinduku pada kekasih duniaku


ku rindu..
dalam angin aku sampaikan bahwa aku kelabu..
dari malam, aku memberikan kabar bahwa menunggu..
Syair -syair rindu yang lama termanggu

...dalam lamunan..
dalam hayal..
dalam sebuah nyanyian sendu...
dalam doa-doa syahdu..

aku rindu yang merindu


Pagi hening..
Ku terdiam…
Terpekur…
Tak terasa….menangis…

Ya Rabb…
Bagaimana caranya..
Ku ungkapkan
Semua rasa….?

Sedangkan diriku…
Bukan lagi…
Diriku..
Yang dulu…

Belalah jilbabmu…
Nuraniku bicara..
Jangan ikuti…
Semua rasamu !

Ya, aku harus bela jilbabku..
Tapi..
Aku pun wanita…
Yang punya rasa..

Duh Rabb..
Ku ingin dia tahu…
Rasa ini…rindu ini…
Yang tertuju padanya…

Menitik air mata..
Bukalah hatinya…Ya Rabb…
Aku tak bisa berbuat apa…
Aku hanya wanita…yang…dambakan cintanya…


Satu lagu belum tuntas ia mainkan
Namun ketukan itu telah berhenti seketika

Sebentar, kuletakkan cangkir tehku di atas meja
Kudekati ia, dengan langkah pelan

Ada resah yang membalut ruang
Sepi terasa sangat mencekam

Kutatap mata itu
Dingin, tanpa ekspresi

Tangannya masih ia letakkan lemah di atas tuts-tuts piano
dan mata itu terpejam, mencari sesuatu dalam angan

Perlahan, aku duduk di sampingnya
Kupijat lembut kedua bahunya agar resahnya hilang atau setidaknya lebih ringan

Piano itu pun berbunyi lagi
Nada-nadanya terdengar begitu sendu
Seperti tangis yang lama tersimpan dan kini lepas

Kudengar nyanyian dari bibirnya yang kelu
“Andai engkau benar di sini, coba bisikkan padaku bahwa engkau pun merinduku. Agar ruang ini tak sunyi, tak hanya aku dan pianoku yang bernyanyi.”

Aku tersenyum bahagia, lagu itu untukku
Kubisikkan kata rindu, yakin ia akan bisikkan hal yang sama
Namun yang kudapati, suaraku seperti dihempas angin semilir yang mendayu
Lalu ia bangkit, pergi bawa bingkai fotoku dalam genggaman tangan yang kuat bersama linangan yang tak mampu lagi kuseka dengan jemari

Dan aku terperanjat, mendapati bayanganku tak nampak pada cermin di balik pintu yang telah tertutup itu.


Sejenak ku kecewa..
Ku tahu ini hanya perasaanku saja…
Tapi hatiku tak mau di tipu..
Oleh nalarku..

Ku teteskan air mata..
Rindu ini buatku teriris..
Apa yg salah..??
Ya Rabb ?

Ku adukan semua rasa..
Kenapa, ada apa ?
Duh, nun disana..
Tidakkah.. kau rasakan hatiku bicara ?

Apa maksudmu dengan ini..?
Hatiku ini bukan permainan…
Sangat rapuh dan mudah retak..
Jangan kau rusak lagi..

Mata terpejam..airmata mengalir..
Kulantunkan doa kepasrahan..
Ku kembalikan rasa rindu ini..
Biarlah Rabbku yang mengatur..

Hening subuh..
Rabbku jawab doaku..
Dan hatiku..

Tersenyum..


Demikianlah Kumpulan Puisi Rindu Kangen Remaja dari Widini. Semoga bermanfaat :)

0 Response to "Kumpulan Puisi Rindu Kangen Remaja"

Posting Komentar